Semua satuan satuan penanggulangan bencana kab trenggalek spt (Tim SAR, TAGANA, SATGANA, BAKESBANG LINMAS, BPBD Kab.Trenggalek
Bagikan"Sampai detik ini, dua warga masih hilang. Dua lainnya sudah ditemukan tapi sudah dalam kondisi tidak bernyawa," kata Kasi Penanggulangan Bencana pada Kantor Kesbangpol Linmas Kabupaten Trenggalek Maryono, di Tenggalek, Kamis.
Dua warga yang tewas akibat terseret arus banjir tersebut adalah Yatemi, 70, dan Ropingah, 35. Warga Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan itu telah diangkat dari gundukan tanah tak jauh dari rumahnya.
Mereka diduga sempat terseret air saat banjir yang datang dari arah lereng Gunung Rajekan Wesi menghantam pemukiman mereka. "Sebagian warga tidak sempat menyelamatkan diri saat air bah dalam volume sangat besar menerjang," papar Maryono.
Sementara, dua warga yang masih hilang dan diyakini ikut menjadi korban tewas adalah Muji, 85, dan Tambir, 85.
Saat banjir datang, sejumlah saksi mengatakan keduanya masih berada di dalam rumah. Kiriman air bah setinggi dua meter lebih menghanyutkan rumah mereka hingga rata dengan tanah.
"Tubuh kedua kakek ini belum diketahui rimbanya. Besar kemungkinan mereka tewas karena ketinggian air yang menerjang rumah mereka dilaporkan mencapai dua meter lebih," kata seorang warga menambahkan.
Belum diketahui jumlah rumah yang rusak akibat bencana alam kali ini. Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui dinas terkait hingga Kamis masih melakukan pendataan kerugian yang ditimbulkan banjir bandang tersebut.
"Kami masih akan hitung. Yang terpenting saat ini dilakukan adalah menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan, terutama penduduk," kata Bupati Trenggalek Soeharto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar