Sabtu, Juni 12, 2010

Kilas balik catatan TRC jawa timur di lumpur lapindo

Catatan kecil dari ibrahim da silva Tim TRC Tagana jatim
Salam relawan... salam Tagana..


 
Pencarian korban akibat ledakan pipa gas di Porong, Sidoarjo, dengan menggunakan perahu Kamis (23/11) ini dihentikan. Penghentian didasari kian pekatnya lumpur panas yang terus mengalir dari tanggul yang jebol di kilometer 38. Lumpur tersebut mengakibatkan endapan bertambah, sehingga gerak perahu terhambat.
Panasnya suhu lumpur juga dinilai membahayakan manusia karena panas terasa hingga di atas perahu. Karena itu, untuk sementara proses pencarian menggunakan perahu, baik perahu karet maupun perahu fiber, dihentikan. Sebagai gantinya, pencairan korban akan dilanjutkan dengan menggunakan ponton. Saat ini petugas sedang menyiakan tiga ponton, dua di antaranya adalah eskvator untuk mengeruk lumpur. Saat ini diperkirakan para korban masih terpendam di dalam lumpur.
Kamis pagi tadi proses pencarian korban yang melibatkan unsur Tim Emergency TNI Angkatan Daerat, Basarnas dan Taruna Siaga Bencana (Tagana)dengnan TRC-nya, yakni warga pemuda sekitar, terus dilakukan. Proses pencarian korban lewat udara dihentikan karena dinilai tidak efektif akibat besarnya semburan.
Di tengah proses pencarian korban tersebut, Kamis siang, sejumlah menteri mendatangi rumah Komandan Koramil Taman, Sidoarjo, Kapten Endro, salah satu korban ledakan pipa gas yang belum ditemukan. Sejumlah menteri yang datang adalah Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Gubernur Jawa Timur Imam Utomo dan General Manager Lapindo Brantas Imam Agustino. Mereka memberi ucapan bela sungkawa dan memberi santunan kepada keluarga korban. Lilis, istri Kapten Endro, tak kuasa menahan tangis saat menerima para pejabat tersebut di rumah duka, di perumahan Tanggualangin Anggun Sejahtera, Sidoarjo, Blok B-3 Nomor 1.(DOR)
Pencarian korban akibat ledakan pipa gas di Porong, Sidoarjo, dengan menggunakan perahu Kamis (23/11) ini dihentikan. Penghentian didasari kian pekatnya lumpur panas yang terus mengalir dari tanggul yang jebol di kilometer 38. Lumpur tersebut mengakibatkan endapan bertambah, sehingga gerak perahu terhambat.
Panasnya suhu lumpur juga dinilai membahayakan manusia karena panas terasa hingga di atas perahu. Karena itu, untuk sementara proses pencarian menggunakan perahu, baik perahu karet maupun perahu fiber, dihentikan. Sebagai gantinya, pencairan korban akan dilanjutkan dengan menggunakan ponton. Saat ini petugas sedang menyiakan tiga ponton, dua di antaranya adalah eskvator untuk mengeruk lumpur. Saat ini diperkirakan para korban masih terpendam di dalam lumpur.
Kamis pagi tadi proses pencarian korban yang melibatkan unsur Tim Emergency TNI Angkatan Daerat, Basarnas dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), yakni warga pemuda sekitar, terus dilakukan. Proses pencarian korban lewat udara dihentikan karena dinilai tidak efektif akibat besarnya semburan.
Di tengah proses pencarian korban tersebut, Kamis siang, sejumlah menteri mendatangi rumah Komandan Koramil Taman, Sidoarjo, Kapten Endro, salah satu korban ledakan pipa gas yang belum ditemukan. Sejumlah menteri yang datang adalah Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Gubernur Jawa Timur Imam Utomo dan General Manager Lapindo Brantas Imam Agustino. Mereka memberi ucapan bela sungkawa dan memberi santunan kepada keluarga korban. Lilis, istri Kapten Endro, tak kuasa menahan tangis saat menerima para pejabat tersebut di rumah duka, di perumahan Tanggualangin Anggun Sejahtera, Sidoarjo, Blok B-3 Nomor 1.(DOR)


Tim Kordinator Tagana Jawa timur By. Opered

Tidak ada komentar: