salam relawan... salam Tagana.
Serangkaian gempa mengguncang Kabupaten Biak, Papua, Rabu (16/6). Gempa berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) itu menyebabkan tanah longsor dan merobohkan puluhan rumah di daerah tersebut. Tiga orang dikabarkan tewas tertimpa rumah yang ambruk.
Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Biak menyebutkan, terjadi gempa bumi tektonik terjadi Rabu siang jam 12.06 WIT berkekuatan 7,1 SR di kedalaman 10 km sebelah tenggara Kabupaten Biak Numfor.
Warga berlarian keluar rumah atau bangunan lainnya. Sementara peringatan tsunami yang sempat muncul setelah itu membuat warga yang tinggal di sekitar pantai panik dan berusaha menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih tinggi.
Di Serui, lebih dari 20 rumah ambruk dan setidaknya tujuh rumah lainnya terbakar. Petugas kepolisian setempat mengatakan telah menarik dua jenazah dari reruntuhan rumah.
Aktivitas Langsung Normal
Sementara itu, Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Biak Numfor langsung mengirim 25 personelnya untuk membantu evakuasi serta penanganan korban gempa bumi di Serui, kabupaten Yapen kepulauan.
“Berdasarkan laporan sementara di Kepulauan Yapen, dan Ibu Kota Serui dampak gempa bumi mengakibatkan kerusakan rumah warga. Berapa persisnya, kami belum mengetahui secara pasti,” kata Kepala Basarnas Biak Sumpeno Yuwono.
Ia berharap, kehadiran tim SAR ke Serui bisa membantu Pemkab mengevakuasi masyarakat yang sebagian besar tinggal di pinggiran laut Yapen.
Sumpeno mengatakan, hingga Rabu sore belum ada laporan yang masuk ke Basarnas untuk meminta bantuan pascaperistiwa gempa bumi tektonik dengan kekuatan 7,1 SR.
Ia menyebutkan, aktivitas pascagempa masyarakat Biak sudah berjalan normal.
“Meski warga Biak dan sekitarnya sempat panik karena kejadian gempa bumi dan peringatan Tsunami dari BMKG, ya hingga sore ini warga telah beraktivitas lagi,” katanya
. Tim Kordinator Tagana Jawa timur By. Opered
Tidak ada komentar:
Posting Komentar