salam relawan... salam Tagana..
Tim Kordinator Tagana Jawa timur
Gunung Merapi, Minggu (7/11/2010) mulai pukul 07.00 hingga siang ini masih mengeluarkan suara gemuruh. Suara gemuruh yang juga disertai gempa kecil sangat terasa di kawasan Kantor Kecamatan Kemalang, radius 15-17 Kilometer daerah rawan bencana Merapi.
Menurut sejumlah warga yang masih bertahan mengungsi di pos Keputran, Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, gemuruh itu juga menyebabkan warga yang hendak mengirim rumput dan sisa batang padi untuk pakan sapi berhenti di Desa Kemalang.
"Saya mau mengirim pakan ternak untuk sapi di Desa Sidorejo, dusun di bawah Balerante," ujar Sumanto yang memiliki tiga ekor sapi di dusunnya.
Gemuruh Merapi yang diperkirakan juga mengeluarkan material vulkanik agak sulit dipantau warga di pos Keputran. Susah dipantau setelah sejak pagi puncak Merapi diselimuti mendung dan kabut awan gelap. Sekretaris Wilayah Kecamatan Kemalang, Bambang, juga telah meminta staf kecamatan untuk turun mendampingi keluarga di pengungsian mandiri.
Kepala Mitigasi Bencana dan Vulkanologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengakui Gunung Merapi mengeluarkan suara gemuruh dan letusan yang tiada henti.
"Kadang intensitas letusan dan suara gemuruh Gunung Merapi menurun. Sejak Minggu pukul 00.50 WIB intensitas letusan meningkat lagi. Suara gemuruh dan letusan hingga kini masih berlangsung," katanya.
Menurut dia, aktivitas Gunung Merapi sejak 3 November 2010 hingga kini memang tidak pernah berhenti sehingga kalangan warga diminta tetap waspada dengan mematuhi jarak aman pada radius 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
"Untuk saat ini yang paling penting warga harus berada di radius aman 20 kilometer. Kami minta warga bersabar di tempat pengungsian," katanya.
By. Opered
Tidak ada komentar:
Posting Komentar