Jumat, November 19, 2010

salam relawan... salam Tagana..
Tim Kordinator Tagana Jawa timur
Magelang--Sekitar 2 ribu lebih pengungsi korban bencana Gunung Merapi mulai Jumat (5/11/2010) malam dipindahkan ke Kota Magelang. Kepindahan lokasi pengungsian warga Kecamatan Dukun dan Sawangan Kabupaten Magelang itu terkait perluasan zona aman ancaman awan panas dari 15 KM menjadi 20 KM.

Kedatangan mereka disambut Wakil Wali Kota Joko Prasetyo SSos, PLt Sekda Azis Agus Suryanto dan kepala SKPD terkait. "Kami membuka pintu lebar-lebar dan siap membantu kebutuhan para pengungsi selama di sini," tuturnya.

Pemkot Magelang menyediakan tempat penampungan, antara lain Gedung Sasana Bumi Kyai Sepanjang yang saat ini ditempati 709 orang pengungsi, aula Kantor Kecamatan Magelang Selatan (300), aula Kantor Kelurahan Tidar Selatan (100) dan kantor Bakorwil II Kedu-Surakarta sekitar 550 orang. Kemudian yang dikelola pihak swasta seperti Panti Mandala 300 orang dan SMKK Pius 120 orang.

Plt Sekda menerangkan, pelayanan kepada para pengungsi ditangani bersama TNI, Polri, relawan dan masyarakat. Tugas memasak makanan dilakukan anggota TNI dari Rindam IV/Diponegoro. Pengamanan lokasi pengungsian dilaksanakan Batalyon Armed dan polisi. "Logistik untuk mereka disiapkan Pemkot Magelang sampai kondisi Gunung Merapi kembali normal," tuturnya.

Mengingat jumlah sarana MCK di Gedung Sasana Bumi Kyai Sepanjang terbatas, Gapensi Kota Magelang membuatkan 10 WC dan 5 kamar mandi. "Semalaman kami bekerja supaya MCK cukup," kata Suharno, pengurus organisasi tersebut.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Magelang menyediakan obat-obatan dalam jumlah yang cukup. Bahkan semua rumah sakit pemerintah maupun swasta siap menampung pengungsi yang sakit dan harus menjalani perawatan.

Direktur RSU Tidar dokter Sri Harso SpS Mkes mengatakan, pihaknya merawat 29 pengungsi rujukan dari RS Muntilan yang menderita sakit bukan akibat luka bakar. "Seorang di antaranya yang berusia 80 tahun meninggal ketika masuk unit gawat darurat karena penurunan kesadaran," tuturnya tanpa menjelaskan identitasnya.

Karena kawasan Gunung Merapi dinyatakan tertutup, maka jenazah dikirim ke keluarganya di Klaten untuk dimakamkan. Menurutnya, semua pasien yang dirawat berjumlah 80 orang. Untuk para penunggu pasien korban Merapi itu pihaknya menyediakan akomodasi selama mereka di rumah sakit



By. Opered

Tidak ada komentar: