Sekitar 1500 Warga Magelang Mengungsi ke Desa Sawangan
Yon Daryono26/10/2010 23:36
Liputan6.com, Magelang: Ribuan warga Desa Krinjing dan Ngagomulyo berlarian menyelamatkan diri saat terjadi gempa Gunung Merapi, Selasa (26/10) malam. Sebagian warga kini dirawat di rumah sakit akibat menghirup debu vulkanik.
Kepanikan warga terjadi sesaat setelah gunung merapi meletus. Sekitar 1500 warga Desa Krinjing dan Ngargomulyo Magelang menyelamatkan diri di lokasi pengungsian di Desa Sawangan.
Sebagian warga telah tercerai berai dengan keluarganya karena panik dan harus menyelamatkan diri. Mereka baru sadar ketika di pengungsian saudara maupun kerabat mereka tidak ada di lokasi pengungsian. Bahkan banyak dari mereka berniat kembali ke desanya untuk menolong tetangga yang sedang hamil dan tertinggal mobil.
Seorang pengungsi bernama Muhadi warga Ngargomulyo, Magelang, menceritakan betapa paniknya detik-detik saat terjadinya letusan Gunung Merapi. Karena lokasi rumahnya hanya berjarak delapan kilometer dari puncak Merapi. Muhadi dan keluarganya harus segera menyelamatkan diri ke tempat tim evakuasi yang telah siaga dengan mobil.
Pekatnya abu yang dimuntahkan Gunung Merapi juga telah menyebabkan sebagian warga mengalami gangguan pernafasan. Sebanyak 37 orang yang kebanyakan lanjut usia dan anak-anak dirawat di Rumah Sakit Umum Muntilan karena mengalami gangguan pernafasan.
Kepanikan warga terjadi sesaat setelah gunung merapi meletus. Sekitar 1500 warga Desa Krinjing dan Ngargomulyo Magelang menyelamatkan diri di lokasi pengungsian di Desa Sawangan.
Sebagian warga telah tercerai berai dengan keluarganya karena panik dan harus menyelamatkan diri. Mereka baru sadar ketika di pengungsian saudara maupun kerabat mereka tidak ada di lokasi pengungsian. Bahkan banyak dari mereka berniat kembali ke desanya untuk menolong tetangga yang sedang hamil dan tertinggal mobil.
Seorang pengungsi bernama Muhadi warga Ngargomulyo, Magelang, menceritakan betapa paniknya detik-detik saat terjadinya letusan Gunung Merapi. Karena lokasi rumahnya hanya berjarak delapan kilometer dari puncak Merapi. Muhadi dan keluarganya harus segera menyelamatkan diri ke tempat tim evakuasi yang telah siaga dengan mobil.
Pekatnya abu yang dimuntahkan Gunung Merapi juga telah menyebabkan sebagian warga mengalami gangguan pernafasan. Sebanyak 37 orang yang kebanyakan lanjut usia dan anak-anak dirawat di Rumah Sakit Umum Muntilan karena mengalami gangguan pernafasan.
Tim Kordinator Tagana Jawa timur By. Opered
Tidak ada komentar:
Posting Komentar