Korban Merapi
Identitas 9 Korban Tewas, 14 Luka Bakar
Rabu, 27 Oktober 2010 | 03:39 WIB
Sembilan korban tewas akibat terkena awan panas Gunung Merapi yang seluruhnya laki-laki, hingga Rabu (27/10/2010) dini hari belum bisa dibawa pulang oleh keluarganya, karena masih dilakukan visum di Rumah Sakit dr Sardjito, Yogyakarta.
Petugas rumah sakit, Tri Yoga, mengatakan, dari sembilan korban tewas tersebut, tiga korban --Tarno, Imam Nur Kholik, dan Sipon-- merupakan warga Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sedangkan dua korban tewas lainnya, Wahono dan Puji Rano, dari Dusun Pelemsari, Desa Umbulharjo.
Selanjutnya, Yamto Utomo dari Dusun Ngrangkang, Desa Umbulharjo, dan Sajiman warga Desa Kepuharjo, Cangkringan.
Seorang korban tewas belum diketahui indentitasnya, yang diduga warga Cangkringan. Seoang lagi adalah editor VIVAnews, Yuniawan W Nugroho dari Cibinong, Bogor.
Ia mengatakan, jumlah korban yang terluka 14 orang, seorang di antaranya merupakan relawan bernama Diah Permonosari yang terluka akibat menyelamatkan seorang korban.
"Relawan yang terluka itu setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit diperbolehkan pulang karena hanya lecet pada kaki," katanya.
Tri Yoga mengatakan, sejumlah korban yang mengalami luka bakar di sekujur tubuh masih dirawat di RS Sardjito. "Kami tidak bisa memastikan membutuhkan waktu berapa lama untuk memulihkan para korban luka bakar," katanya.
Berdasarkan data, korban yang selamat mulai di bawa ke rumah sakit pada pukul 19.44 WIB, kemudian terus bertambah hingga sekitar pukul 23.30 WIB.
Ada lagi korban luka bakar, Ratmi, berusia 30 tahun, warga Sleman, kemudian Arip Candra berusia 23 tahun, warga Kedung Sriti, Umbulharjo Cangkringan.
Selain itu juga Sri Wahyu Nur Irawan (25) dan Mbah Pujo (68), masing-masing warga Umbulharjo serta Ngatinem (50), warga Kranggah, Umbulahrjo, Cangkringan.
Selanjutnya, Muji (50) dan Udi Sutrisno (50), warga Kinahrejo, Cangkringan dan Warjo (50), warga Ngaglik, Sleman dan Tarno (60), warga Kinahrejo.
Korban lainnya adalah Harno (50) warga Kinahrejo, dan Bilal (52) dari Panti Nugroho Pakem, serta Mursiyam (45), warga Pelemsari, Umbulharjo Sleman.
Petugas rumah sakit, Tri Yoga, mengatakan, dari sembilan korban tewas tersebut, tiga korban --Tarno, Imam Nur Kholik, dan Sipon-- merupakan warga Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sedangkan dua korban tewas lainnya, Wahono dan Puji Rano, dari Dusun Pelemsari, Desa Umbulharjo.
Selanjutnya, Yamto Utomo dari Dusun Ngrangkang, Desa Umbulharjo, dan Sajiman warga Desa Kepuharjo, Cangkringan.
Seorang korban tewas belum diketahui indentitasnya, yang diduga warga Cangkringan. Seoang lagi adalah editor VIVAnews, Yuniawan W Nugroho dari Cibinong, Bogor.
Ia mengatakan, jumlah korban yang terluka 14 orang, seorang di antaranya merupakan relawan bernama Diah Permonosari yang terluka akibat menyelamatkan seorang korban.
"Relawan yang terluka itu setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit diperbolehkan pulang karena hanya lecet pada kaki," katanya.
Tri Yoga mengatakan, sejumlah korban yang mengalami luka bakar di sekujur tubuh masih dirawat di RS Sardjito. "Kami tidak bisa memastikan membutuhkan waktu berapa lama untuk memulihkan para korban luka bakar," katanya.
Berdasarkan data, korban yang selamat mulai di bawa ke rumah sakit pada pukul 19.44 WIB, kemudian terus bertambah hingga sekitar pukul 23.30 WIB.
Ada lagi korban luka bakar, Ratmi, berusia 30 tahun, warga Sleman, kemudian Arip Candra berusia 23 tahun, warga Kedung Sriti, Umbulharjo Cangkringan.
Selain itu juga Sri Wahyu Nur Irawan (25) dan Mbah Pujo (68), masing-masing warga Umbulharjo serta Ngatinem (50), warga Kranggah, Umbulahrjo, Cangkringan.
Selanjutnya, Muji (50) dan Udi Sutrisno (50), warga Kinahrejo, Cangkringan dan Warjo (50), warga Ngaglik, Sleman dan Tarno (60), warga Kinahrejo.
Korban lainnya adalah Harno (50) warga Kinahrejo, dan Bilal (52) dari Panti Nugroho Pakem, serta Mursiyam (45), warga Pelemsari, Umbulharjo Sleman.
Tim Kordinator Tagana Jawa timur By. Opered
Tidak ada komentar:
Posting Komentar