salam relawan... salam Tagana..
Sejumlah dusun di Desa Argomulyo Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, Jateng, Selasa malam, tertutup untuk umum setelah ditinggalkan warganya yang mengungsi akibat peningkatan aktivitas Gunung Merapi. ANTARA di lokasi kejadian, menyebutkan, dusun-dusun yang berada di bagian atas atau jaraknya lebih dekat dengan puncak gunung yang berada di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dengan DI Yogyakarta dijaga sejumlah warga dan petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja, serta para relawan. Warga yang hendak masuk ke dusun-dusun tersebut harus melapor apabila akan menengok rumahnya yang sudah dijaga tersebut, sedangkan masyarakat umum tidak bisa masuk ke dusun itu, bahkan wartawan juga tidak boleh masuk. Paidi, warga Dusun Batur Atas mengatakan, dirinya tidak mengetahui sampai kapan penutupan dusunnya tersebut. "Kami masih berkumpul dengan warga lainnya di Balai Desa Argomulyo," katanya.
Sementara itu petugas Satuan Pamong Praja yang enggan disebut namanya, mengatakan, penutupan sejumlah dusun tersebut selain untuk menjaga keselamatan berkaitan dengan peningkatan status Gunung Meraip ini juga untuk mengantisipasi faktor keamanan. "Hal ini dilakukan untuk menjaga kemungkinan yang tidak kita inginkan," katanya.
Semua warga di sejumlah desa sengaja diungsikan karena Gunung Merapi mulai mengeluarkan awan panas yang terjadi pada Selasa petang, dengan arah luncuran ke selatan dan barat daya. Informasi dari Posko Utama Penanggulangan Bencana Gunung Merapi di Pakem, Sleman, DIY, menyebutkan luncuran awan panas pertama terjadi sekitar pukul 17.02 WIB, kedua pukul 17.19, ketiga pukul 17.24 WIB, dan keempat pukul 17.34 WIB
Tim Kordinator Tagana Jawa timur By. Opered
Tidak ada komentar:
Posting Komentar