salam relawan... salam Tagana..
Bangunan dari batu ini di atas puncak gunung beku di Ladakh India. Mei dan Juni, suhu memang naik di atas angka nol. Namun, untuk lebih dari 10 bulan setiap tahun, suhu dingin bisa mencapai -18°C.
Struktur di Chanh-La tiga jam perjalanan dari Leh itu dibangun oleh peneliti pertahanan India sebagai kubah penyelamat nomor dua di dunia setelah Svalbard Global Seed Vault di Norwegia. Svalbard Global Seed Vault dibangun lebih dari 2 tahun lalu di sebuah pulau Arktik.
Kedua kubah ini menyimpan benih untuk masa depan, sebagai cadangan jika terjadi bencana alam ataupun malapetaka yang disebabkan manusia.
Kubah Chang-La telah mendapat lebih dari 5 ribu sampel benih, di antaranya aprikot, kubis, wortel, kentang, lobak, tomat, barley, gandum serta banyak lagi. Beberapa benih akan menghasilkan senyawa anti-malaria, dan yang lainnya juga sebagai sumber bahan kimia alami anti-kanker
“Ini adalah jenis kegiatan dari bahtera Nuh,” kata William Selvamurthy, ilmuwan senior yang mengepalai divisi ilmu kehidupan di Organisasi Perkembangan dan Pertahanan Penelitian di India di mana mendanai kubah benih Chang-La.
Simpanan kubah benih ini dapat digunakan untuk menanam ulang tanaman yang hilang akibat tindakan alamiah atapun bencana oleh manusia dalam skala regional maupun global. “Kekeringan, banjir, perubahan suhu ataupun hama dapat merusak tanaman,” kata Selvamurthy.
Ide lokasi kubah benih di ketinggian Ladakh ini datang setelah adanya invasi belalang misterius setidaknya 5 tahun lalu.
“Ini merupakan serangan besar pertama belalang di Ladakh dan merusak tanaman barley begitu parah,” kata Shashi Bala Singh, direktur dari Defence Institute of High Altitude Research di Leh yang merupakan pusat penelitian untuk mengembangkan sayuran segar di Ladakh.
Meskipun Dewan Penelitian Pertanian India menyimpan repository gen tanaman nasional di New Delhi, namun biayanya sangat mahal jika benih disimpan dalam kondisi lembap panas, kata Selvamurthy.
Benih harus disimpan di bawah -18°C dalam kondisi kelembapan rendah untuk penyimpan jangka panjang. Di Chang-La, temperatur harus dibuat dalam suhu di bawah -18°C hanya pada saat musim panas, di akhir Mei dan di awal Juni.
“Kita saat ini sedang terfokus pada varietas tanaman unggul serta tanaman tradisional yang berkembang di Ladakh,” kata Singh. Namun sejalannya waktu, katanya kubah benih ini diharapkan dapat menerima contoh dari institusi agrikultural lain di India.
Deposito benih masih terhitung sedikit jika dibandingkan dengan kubah Svalbard di mana saat ini telah menyimpan lebih dari 500 ribu sampel baik beras asal India dan Malausia, hingga gandum dari Lebanon dan Afrika Selatan, serta sampel yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar