Minggu, 20 Juni 2010 14:52 WI
salam relawan... salam Tagana..
Cuaca buruk melanda perairan di wilayah Samudra Hindia bagian selatan Jawa Tengah (Jateng). Akibatnya, ribuan nelayan tidak melaut, apalagi musim sekarang memasuki masa paceklik.
Menurut pengamat cuaca Stasiun Meteorologi Klas I, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Mas Pudjiono, mengatakan bahwa cuaca buruk di Samudra Hindia bagian selatan Jateng ditandai dengan ketinggian gelombang yang mencapai 3,5 meter (m) dan kecepatan angin Hingga 55 km per jam.
"Kondisi ini sangat berbahaya bagi para nelayan yang nekat melaut. BMKG sudah melayangkan surat peringatan cuaca buruk yang bakal terjadi sampai beberapa hari ke depan," ujar Pudjiono, Minggu (20/6).
Cuaca yang buruk membuat ribuan nelayan di Cilacap enggan melaut. Apalagi saat sekarang adalah musim angin timur yang membuat ikan-ikan lebih banyak di tengah laut. "Saat ini kebetulan musim paceklik bagi nelayan, sehingga kami tidak melaut. Terlebih cuaca juga kurang bersahabat karena
gelombangnya tinggi dan anginnya bertiup kencang," kata Ketua II Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap Indon Cahyono.
Paceklik nelayan tidak hanya terjadi di Cilacap, tetapi juga di Kebumen. Paceklik terjadi akibat cuaca buruk dan musim angin timur. Salah seorang nelayan asal Kecamatan Ayah, Kebumen, Sadimin, mengakui, pada musim angin timur, biasanya nelayan mengalami masa paceklik.
"Dalam masa paceklik ini, kondisi gelombang di laut selatan Kebumen juga tidak bersahabat. Karenanya, sebagian besar nelayan juga tidak melaut," katanya. (LD/OL-5)
Tim Kordinator Tagana Jawa timur By. Opered
Tidak ada komentar:
Posting Komentar