Kamis, September 16, 2010

Tanpa baju baru dan kemeriahan. Begitulah kondisi para pengungsi korban letusan gunung Sinabung saat merayakan Hari Raya Idulfitri 1431 H, Tanah Karo, Sumatra Utara, Jumat (10/9). Takbir yang berkumandang di pelataran parkir Gedung Serba Guna Kabanjahe, Karo, semakin menambah rasa haru para pengungsi. Kemeriahan hari kemenangan yang biasa mereka rayakan dengan semarak, sekarang harus dirayakan dengan kondisi memprihatinkan. Surinem, misalnya. Ia merasa sedih jika teringat sanak keluarga yang tidak bisa mengunjunginya, karena ia berada di tempat pengungsian. Sirinem dan ratusan warga lainya masih belum tahu, sampai kapan mereka harus mengungsi? Pasalnya, Gunung Sinabung masih terus menyemburkan lumpur dan juga awan hitamnya.

salam relawan... salam Tagana..

Tanpa baju baru dan kemeriahan. Begitulah kondisi para pengungsi korban letusan gunung Sinabung saat merayakan Hari Raya Idulfitri 1431 H, Tanah Karo, Sumatra Utara, Jumat (10/9).

Takbir yang berkumandang di pelataran parkir Gedung Serba Guna Kabanjahe, Karo, semakin menambah rasa haru para pengungsi. Kemeriahan hari kemenangan yang biasa mereka rayakan dengan semarak, sekarang harus dirayakan dengan kondisi memprihatinkan.

Surinem, misalnya. Ia merasa sedih jika teringat sanak keluarga yang tidak bisa mengunjunginya, karena  ia berada di tempat pengungsian.

Sirinem dan ratusan warga lainya masih belum tahu, sampai kapan mereka harus mengungsi? Pasalnya, Gunung Sinabung masih terus menyemburkan lumpur dan juga awan hitamnya.
Tim Kordinator Tagana Jawa timur By. Opered

Tidak ada komentar: