salam relawan... salam Tagana..
Bantuan Terus Mengalir
Memasuki hari ketiga pascameletusnya Gunung Sinabung, sejumlah bantuan terus mengalir baik dalam skala kecil maupun skala besar. Bantuan ada yang diserahkan langsung kepada Bupati, ada juga yang diserahkan ke posko-posko. Sejumlah bantuan yang terlihat dari Bank Artha Graha, Pertamina dan elemen masyarakat lainnya. Selain itu, sejumlah relawan dari mancanegara juga hadir. Mereka memasang tenda di halaman kantor Dinas Pertanian yang bersebelahan dengan Pendopo Rumah Dinas Bupati.
Sementara ditemukan sebanyak 31 warga, korban pengungsi menjalani opname. Saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RSU Kabanjahe, akibat menderita berbagai jenis penyakit. Hal itu disampaikan Kadis Kesehatan Kabupaten Karo dr Diana br Ginting kepada wartawan di posko utama rumah dinas Bupati Karo, Selasa (31/8) petang.
Menurutnya, pada umumnya para pengungsi di 20 posko pengungsi yang tersebar di kota Kabanjahe, Kecamatan Berastagi, Tigabinanga, Payung, Munte, Kutabuluh dan tempat lainnya, menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sebanyak 1.144 penderita, menyusul enxietas 725 penderita, gastritis 539 penderita, conjungtivitas 282 penderita, hipertensi 93 penderita dan menderita diare 24 orang dengan jumlah total 2.807 penderita.
Disinggung apakah gas dan semburan yang keluar dari letusan Gunung Sinabung apakah mengandung racun, Diana Ginting mengatakan berdasarkan laporan dari Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Pemberantasan Penyakit Menular Medan, Anshari SKM dari hasil pemeriksaan kualitas udara ambien akibat bencana Gunung Sinabung tidak mengandung racun terhadap kesehatan dan tidak berbahaya.
Berdasarkan laporan yang diterima dari BTKL Medan, tambahnya, kualitas udara ambien akibat bencana telah diambil samplingnya terdekat di kaki Gunung Sinabung, sejak dua hari, Minggu (29/8) dan Senin (30/8) masing-masing di Kantor Camat Naman Teran, Desa Suka Nalu dan Kantor Camat Kabanjahe. Dikatakan, pada umumnya kualitas udara akibat letusan Gunung Sinabung masih jauh di bawah Nilai Ambang Batas normal, walaupun begitu perlu diwaspadai penyakit ISPA akibat sebaran partikel debu padi hari pertama letusan gunung termasuk penyakit-penyakit lain seperti diare, kulit dan lain-lain
Tim Kordinator Tagana Jawa timur By. Opered
Tidak ada komentar:
Posting Komentar